Keamanan TI Tradisional yang Makin Ketinggalan Zaman

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Jakarta - Lanskap keamanan di dunia IT semakin hari menjadi semakin kompleks akibat serangan cyber yang semakin canggih dan terus berevolusi. Para peretas mulai menerapkan metode-metode lain yang mampu melewati sistem keamanan standar, termasuk firewall.

Salah satu contohnya adalah serangan DDoS. Serangan DDoS adalah berbagai usaha yang membuat sebuah layanan online menjadi tidak dapat diakses oleh para penggunanya, dengan cara membanjiri layanan tersebut dengan trafik dari berbagai sumber.

Khusus dalam serangan DDoS ini, bagi perusahaan yang lapisan aplikasinya sedang diserang, tantangan yang mereka hadapi adalah membedakan mana trafik yang berasal dari manusia dan mana yang berasal dari bot.

Serangan cyber yang kian canggih ini disebabkan oleh semakin berkembangnya motivasi para pelaku. Latar belakang politik dan ekonomi menjadi alasan terkuat di balik makin gencarnya serangan cyber.

Sebagai contoh yang terjadi beberapa waktu lalu, salah satu dokumen NSA yang dibocorkan oleh Edward Snowden mengungkap adanya aksi penyadapan yang menjadikan para pejabat tinggi di Indonesia sebagai sasarannya.

Tidak hanya aksi spionase, belum lama berselang, salah satu bank di Indonesia menjadi korban peretasan dan mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.

Bercermin pada kasus-kasus tersebut, ancaman terbesar bagi keamanan IT saat ini adalah kejahatan pencurian maupun penipuan yang terorganisir. Hal ini disebabkan karena para penjahat cyber semakin menyadari keuntungan yang bisa mereka dapatkan. Next

(ash/ash)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

16 Jul, 2014


-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656095/s/3c8a68a8/l/0Linet0Bdetik0N0Cread0C20A140C0A70C160C1152380C2638640A0C3230Ckeamanan0Eti0Etradisional0Eyang0Emakin0Eketinggalan0Ezaman/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
LihatTutupKomentar