Demi memuluskan tujuannya, Xiaomi tak mau tak tanggung-tanggung karena telah menyiapkan dana mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 12 triliun. Dengan dana sebesar itu, bukan tak mungkin layanan konten video Xiaomi bakal bisa menyaingi Netflix, dan bahkan YouTube.
Tapi tak seperti Netflix, layanan konten video Xiaomi awalnya hanya akan hadir bagi ekosistem smart TV besutannya yang bernama Mi TV. Pun begitu pengguna Mi Box yang merupakan TV box garapan Xiaomi juga bakal bisa merasakannya.
Seperti detikINET kutip dari TechCruch, Rabu (5/11/2014), alasan Xiaomi yang ingin mengekspansi bisnisnya ke konten video adalah karena China saat ini adalah pasar terbesar bagi smart TV dan konten-konten yang ada di dalamnya.
Digital TV Research mencatat penjualan smart TV di negeri tirai bambu itu mampu mencapai angka 20 juta hingga 30 juta unit tiap tahunnya.
Adapun di China, smart TV Xiaomi akan berhadapan langsung dengan smart TV buatan Baidu dan Alibaba yang sama-sama produsen lokal. Sedangkan pesaingnya dari produsen global yang juga berkompetisi di pasar China adalah Samsung dan Apple yang sudah punya ekosistem lebih kompleks.
(yud/rou)
This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
05 Nov, 2014
-
Source: http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656095/s/4028cc90/l/0Linet0Bdetik0N0Cread0C20A140C110C0A50C0A815330C2739210A0C3170Cbermodalkan0Erp0E120Etriliun0Exiaomi0Esiap0Ejegal0Enetflix0Eyoutube/story01.htm
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com